Selasa, 19 Mei 2015

Orangtua durhaka, Mungkinkah?

Bismillah...

Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Setiap bayi yang dilahirkan pasti dalam keadaan fitrah (bertauhid). Ibu bapaknyalah  yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Bukhari dan Muslim)
---

Mulai nulis lagi sambil dihantui perasaan galau. Berawal saat saya membaca sebuah buku yang sudah lama saya beli tapi kayaknya belum pernah terjamah.
sumber foto : http://www.fajarilmubaru.com.

Baru baca mukadimahnya aja berasa kayak ditampar-tampar, terus mikir. Kenapa baru kebaca nih buku?
Lalu, otak saya seperti kosong melompng, kayak kaleng biskuit kosong kalau dipukul nyaring bunyinya karena ga ada isinya :(. Apa saya selama ini sudah menzalimi anak-anak saya tanpa sadar?
Ada sebuah kisah yang pernah terjadi pada zaman khalifah Umar bin Khottob radhiallahu'anhu, begini kisahnya :
              Pada zaman kekhalifahan Umar bin khottob radhiallahu'anhu datanglah seorang bapak yang mengadukan anaknya yang telah mendurhakainya. Khalifah Umar kemudian mengirimkan untuk memanggil anak tersebut. Ketika anak itu datang, khalifah bertanya kepadanya apakah benar ia durhaka kepada bapaknya. Sang anak menjawab, "Bapak saya telah memilihkan ibu yang melahirkan saya seorang hamba sahaya yang akhlak dan rupanya sangat jelek. ia tidak pernah mengajariku akhlak yang baik dan bapak pun tidak pernah memedulikan didikan akhlakku oleh ibuku." Setelah mendengar jawaban tersebut, khalifah Umar bertanya kepada sang bapak apakah yang dikatakan anaknya benar. Sang bapak terdiam. Khalifah Umar kemudian berkata pedanya, "Engkau telah durhaka kepada anakmu sebelum anakmu durhaka kepadamu."
Subhanallah, semoga kita sebagai orangtua terhindar dari durhaka kepada anak. 

Begitu besar peran dan tanggung jawab orangtua terhadap anaknya. Tidak setiap orangtua dikehendaki keturunan oleh Allah. Orangtua yang dikehendaki keturunan oleh Allah memiliki tanggung jawab yang berat, tidak hanya di duni tapi juga diakhirat. Kebutuhan materi ternyata tidak cukup bagi anak-anak. ebutuhan akan penddikan agama, akhlak yang baik, kasih sayang, cinta kasih, belaian justru paling dibutuhkan oleh anak. Bukan hanya menyiapkan anak agar menjadi pribadi yang mapan, tetapi juga menyiapkan anak menjadi pribadi yang soleh, mandiri, tanggung jawab dan akhlak baik lainnya. alu, darimana semua itu di dapat? Ya dari orangtua. 
Saya jadi berpikir lagi, mungkin gak ya kelak ada kurikulum atau materi khusus kayak "how to be a good, nice, loveable parents?" Materi ini bisa diberikan kepada anak-anak yang sudah beranjak remaja. Setiap orang berkeinginan untuk menikah dan memiliki keturunan, dan masa-masa dalam rumah tangga itu ternyata butuh ilmu, gak cuma modal uang. Masa-masa remaja kan masa transisi dari anak menuju jenjang dewasa. Masa akil baligh yang secara sistem repoduksi sudah matang. 
Nah, kembali ke kurikulum atau materi khusus itu, mungkin saya bisa diselipin sebagai salah satu mata pelajaran di SMA gitu, karena (menurut saya) itu pasti akan berguna banget. 
Saya jadi inget sama diri saya sendiri. Awal-awal nikah masak telor balado ada gosong dan kuning telornya belum matang. Bener-bener cuma bisa masak mie rebus sama air aja. Mau masak nasi mesti telpon temen saya dulu, terus dia kasih tutorial dari awal beras dicuci sampe masak beras jadi nasi aron baru deh berasnya dikukus. Amazing lah.Belum lagi keterampilan-keteramplan lain, kayak cuci baju, jahit celana yang robek, masak yang sehat, ganti bohlam, sampe betulin tangan robot-robotan Umar yang patah.Itu baru keterampilan-keterampilan dasar, gimana kalau sudah punya anak? Pastinya lebih banyak ilmu pendidikan anak uyang mesti kita cari. Nah, kalau materi kerumahtanggaan itu bisa menjadi salah satu mapel di SMA, mungkin beberapa fasilitaror yang akan mengisi seperti :
1. Koki buat ngajarin bagaimanan bikin makanan sehat dan MPASI;
2. Tukang Jahit, buat ngajarin cara jahit celana atau baju robek;
3. Psikolog, Pekerja Sosial, dan semacamnya untuk membekasi ilmu pskologisnya;
4. Tukang ledeng dan kawan-kawannya untuk ngajarin cara sederhana betulin kran bocor atau masang bohlam;
5. Entrepreneur, buat ngajarin cara berbisnis bagi ibu rumah tangga tanpa keluar rumah;
6. Apa lagi ya (tambahin dong :p)

Yaa..gitu deh kira-kira, banyak banget yang yang mesti dipelajari sebagai orangtua. Akan lebih baik lagi jika itu semua sudah dipersiapkan sejak anak remaja agar mereka bisa menyiapkan diri dengan baik dan matang. Insya Allah kelak tidak akan terjadi orangtua yang durhaka kepada anaknya.

Lalu saya, yang sekarang lagi ngetik ini sambil ditemenin Ali dan Umar yang lagi nonton video Upin Ipin di hape. Heuh
 Sumber foto : https://riewriew.files.wordpress.com

 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka." (QS Al-Baqarah 201)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hamnah, antara Nursing Strike dan Gagal Tumbuh

Tiga bulan lalu, Hamnah tiba-tiba saja menolak untuk nenen. setiap kali saya tawarkan untuk nenen, dia selalu menjerit dan menangis. saya ...