Kamis, 03 November 2011

Fase oral Umar

Alhamdulillah udah tiga bulan aja ya Umar..gemes..

Makin hari makin banyak aja kelakuannya umar, mulai dari mulai ngoceh "akeng, enggeh" dan bahasa aneh lainnya sampe masukin tangan dan benda-benda disekelilingnya ke dalam mulut. Hehe..saya sih seneng banget kalo liat umar lagi ngoceh atau lagi ngemut tangan, lucu..pengen niru (lho).

Kemaren umar periksa ke dokter, kontrol bulanan aja, gaya banget deh. Alhamdulillah beratnya udah 6,3 kg (walaupun kurang dari target), dan panjangnya udah 65 cm. DI dalem ruang dokter itu, umar anteng banget dan sesekali berceloteh dengan dokternya. Lalu, tak berapa lama umar mulai memasukkan lagi jari-jari tangannya ke dalam mulut. Melihat kelakuan umar, dokter pun menjelaskan bahwa kegiatan mengemut jari jemari pada bayi bukan dikarenakan ia lapar atau haus sehingga harus disusui. Kondidi tersebut terjadi karena sang bayi sedang melewati tahap perkembangan awalnya, yakni fase oral (bahasanya tumben bagus ran :p).

Menurut Sigmund Freud, setiap bayi akan melewati tahap perkembangannya atau tahap psikoseksual yang nantinya akan membentuk kepribadian anak tersebut. Tahapan ini berlangsung sampai usia lima tahun atau golden age pada anak (pentingnya seorang ibu tetap ada dirumah ya). Berikut tahapan-tahapannya :

1. Fase oral, yakni sumber interaksi utama bayi terletak pada bagian mulut, sehingga bayi kerap menghisap benda-benda yang ada di dekatnya seperti jari atau mainannya. Dengan menghisap atau memasukkan benda ke dalam mulut, bayi akan merasakan kesenangannya.Fase ini juga yang sedang dijalani oleh umar, horee...
2. Fase anal, yakni dimana fokus kegiatan utama dari libido ialah pada pengendalian kandung kemih dan buang air besar. Pada tahap ini bayi atau seorang anak mampu mengendalikan kebutuhan tubuhnya. Peran orang tua dalam mengajarkan toilet training akan menumbuhkan sifat kemandirian pada anak dan prestasi apabila anak mampu melewatinya.
3. Fase Phalic, yakni fokus utama dari libido ialah pada alat kelamin. Anak mulai mampu membedakan antara pria dan wanita. Menurut Freud, seorang anak juga menganggap bahwa ayah mereka adalah saingannya karena merebut kasih sayang ibunya (ciee). Pada tahap ini anak akan merasakan oedipus kompleks dimana muncul keinginan untuk menggantikan ayah, akan tetapi di sisi lain anak takut akan dihukum ayahnya akibat perasaan ini (dilema yaa)..:D
4. Fase Latent, yaitu dimana energi sosial tetap ada tetapi dialihkan pada kegiatan lain seperti kegiatan sekolah atau interaksi sosialnya. Tahap ini sangat penting bagi anak dalammengembangkan keterampilan sosial, komunikasi, dan kepercayaan dirinya.
5. Fase Genital, yaitu adanya minat seksual pada lawan jenisnya (orang tua harus hati-hati nih, keep alert). Pada tahap ini anak juga belajar untuk memikirkan kondisi orang lain (makhluk sosial deh).

Waah..kalau ditelisik ternyata seru ya. Tahap psikoseksual ini dulu saya pelajari waktu kuliah, mata kuliah Kesejahteraan Anak. Subhanallah, sekarang saya yang sedang menjalaninya... :)

 Referensi :
http://belajarpsikologi.com/tahap-perkembangan-psikososial-menurut-sigmund-freud/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hamnah, antara Nursing Strike dan Gagal Tumbuh

Tiga bulan lalu, Hamnah tiba-tiba saja menolak untuk nenen. setiap kali saya tawarkan untuk nenen, dia selalu menjerit dan menangis. saya ...